Kamis, 22 Juli 2010

Banyak Pengawet di Jajanan Kita

1. Zat-zat yang terkandung dalam pengawet

Zat-zat yang berbahaya yang sering dijumpai dalam pangan jajanan anak sekolah di antaranya sebagai berikut.

a) Formalin, adalah bahan kimia yang biasanya digunakan untuk pembalsaman (pada mayat), pembasmi hama tanaman dalam pertanian, dan untuk pembasmi lalat serta serta serangga lainnya. Bahan kimia ini banyak dijumpai dalam mi basah, bakso sosis, tahu buah-buahan, dan lainnya.

b) Boraks, merupakan senyawa kimia berbahaya yang biasanya digunakan untuk bahan pembuat diterjen, mengurangi kesadaha air, dan bersifat antiseptik. Boraks biasanya dijumpai dalam mi basah, bakso, kerupuk, dan lainnya.

c) Natrium benzoate dan kalium sorbanat, kedua bahan ini telah diteliti keberadaannya dalam minuman kemasan oleh Komite Masyarakat Antibahan Pengawet (Kombet). Bahan pengawet minuman dalam kemasan dapat mengakibatkan penyakit lupus dan kanker.

d) Pottasium Klorat, telah dinyatakan dilarang untuk bahan tambahan makanan. Namun demikian, bahan ini seringkali digunakan oleh sejumlah pedagang makanan untuk mengawetkan makanan.

e) K-nitrit, bahan pengawet ini biasanya digunakan pedagang untuk mengawetkan daging kornet, daging kering,daging asin, pikel daging.

2 Ciri-ciri makanan yang mengandung bahan pengawet.

Seiring dengan perkembangan zaman, banyak sekali kecurangan yang dilakukan oleh para pedagang makanan. Khusunya pedagang dengan skala kecil atau jajanan pasar. Tetapi kita sebagai konsumen sering kali tidak sadar telah dicurangi.

Salah satu sebabnya adalah sulitnya membedakan makanan yang mengandung bahan pengawet dan yang tidak. Berikut beberapa ciri-ciri makanan yang mengandung bahan pengawet.

1. Ciri mie dan bakso yang mengandung formalin :

ü Bau agak menyengat.

ü Teksturnya ulet, tidak gampang putus, mengilap, dan berminyak

ü Awet jika disimpan agak lama.

ü Tidak dihinggapi lalat.

ü Tahan lama dan tidak mudah busuk.

ü Tidak rusak dalam lima hari pada suhu kamar (25 derajat celcius)

2. Ciri jajanan yang mengandung boraks :

ü Teksturnya sangat renyah.

ü Jika pada bakso menjadi kenyal.

ü Bewarna keputih-putihan.

ü Dapat memberikan rasa getir.

3. Ciri makanan yang mengandung Natrium Benzoate :

ü ada zat pewarna

ü sedikit berbau

ü berasa payau

ü pada pemanasan yang tinggi,akan meleleh,lalu terbakar

ü menghasilkan zat asam

4. Ciri makanan yang mengandung Pottasium Klorat :

ü warna mencolok dan cenderung berpendar

ü banyak titik-titik warna karena tidak homogeny

5. Ciri makanan yang mengandung K-nitrit :

ü digunakan pada daging yang telah dilayukan untuk mempertahankan warna merah daging

3 Dampak positif dan negative dari mengkonsumsi makanan berpengawet

bagi tubuh.

A) Dampak Positif

Dalam peredaran makanan di masyarakat terdapat tiga peran penting yaitu produsen, distribusi, dan konsumen. Berbicara mengenai dampak positif dari mengkonsumsi makanan berpengawet bagi tubuh (konsumen) tentu saja tidak ada.

Akan tetapi jika dampak positif dari menggunakan bahan pengawet

bagi produsen sangat banyak, antara lain :

ü Makanan menjadi lebih tahan lama

ü Rasa makanan menjadi lebih bervariasi

ü Konsumen menjadi lebih tertarik

ü Daya jual makanan semakin tinggi

ü Meningkatkan keuntungan dan memperkecil kerugian

B) Dampak Negative

Telah kita ketahui hampir setiap makanan atau jajanan mengandung bahan pengawet berbahaya. Tetapi kita sering kali tidak menyadari dampak negative yang akan timbul jika kita terus mengkonsumsi makanan yang mengandung bahan pengawet berbahaya. Mungkin kita belum merasakan efek sampingnya sekarang.

Tetapi racun yang masuk ke tubuh kita lama-kelamaan akan terus merusak sel-sel yang ada dalam tubuh dan berakibat fatal. Berikut dampak negative dari mengkonsumsi makanan berpengawet bagi tubuh yang dapat dibagi menjadi dua skala pokok yaitu :

1). Dampak pada tubuh dalam jangka pendek.

Dampak jangka pendek maksudnya adalah efek atau reaksi tubuh yang kita rasakan secara langsung setelah beberapa saat (satu jam, satu hari, atau satu minggu) setelah kita mengkonsumsi makanan berpengawet berbahaya.

ü Muntah ;

ü Diare;

ü Alergi;

ü Batuk;

ü Rasa gatal pada mata;

ü Demam

2). Dampak pada tubuh dalam jangka panjang.

Dampak jangka panjang maksudnya adalah efek atau reaksi tubuh yang kita rasakan dalam jangka waktu lama (tidak langsung), tetapi akibatnya sangat bebahaya. Karena racun dalam zat pengawet telah masuk ke sel-sel tubuh kita.

ü Merusak system syaraf

ü Penyebab penyakit kanker

ü Penyebab penyakit lupus

ü Kematian

4 Solusi yang dapat diambil untuk mengurangi penggunaan bahan pengawet berbahaya pada makanan.

Indonesia adalah salah satu Negara berkembang. Maka dari itu, banyak sekali masalah yang muncul. Tapi sebenarnya setiap masalah yang timbul pasti ada solusinya. Begitu pula dengan masalah yang sekaarng sedang marak di masyarakat, yaitu mengenai makanan yang mengandung bahan pengawet berbahaya. Berikut beberapa solusinya :

ü Pemerintah sebaiknya tidak membiarkan penjualan bahan pengawet berbahaya secara bebas.

ü Pemerintah memberi sanksi yang tegas bagi penjual bahan pengawet berbahaya dan penjual makanan (jajanan) yang terbukti mengandung bahan pengawet berbahaya.

ü Memberikan penyuluhan kepada masyarakat mengenai bahaya yang dapat ditimbulkan jika terus mengkonsumsi makanan yang mengandung bahan pengawet berbahaya.

Dengan solusi-solusi di atas mungkin penggunaan bahan pengawet berbahaya pada makana dapat berkurang. Sehingga kita sebagai pelajar dapat makan (jajan) dengan aman tanpa rasa takut akan terjangkit penyakit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar