Jadi yaaahhhh......This is it :)
Jadi yaaahhhh......This is it :)
Sumpah demi apa pun gue lagi bener-bener stress sekarang. Oh damn it!!! Seminar proposal gue tinggal h-1 hari lagi, tapi dosen penguji 1 belum bisa di hubungi. And for your information doji 1 gue itu one of the most killer teacher in town. Pen nangis guling-guling ya Allah. Ditambah lagi dosen pembimbing 2 juga ga bisa hadir di hari yang sudah ditentukan, terus beliau minta ganti jam atau hari atau penguji. Oh God, kayaknya semesta bener-bener lagi menguji setiap inci pikiran gue. What should i do now? Gue ga ngerti mau ngapain, mau baca bahan proposal pun rasanya belum tenang kalo masalah doping dan doji ini belum kelar. Hell-ooooo h-1 ini looohhhh, gimana cobaaa???? Bakal terjadi ga sih seminar gue itu? Sumpah gue ga bisa liat titik terang bangetlah ini.
Situasi ini adalah titik dimana gue bener-bener stress dalam 21 hidup gue. Biasanya gue jadi manusia paling selow sedunia tapi ke selowan gue udah menguap entah dari kapan yang tertinggal cuma kegelisahan kepanikan dan of course stress. Ini ya yg namanya stress. Sumpah baru tau gue. Dan berharap ini cepat berakhir, ga tau deh gimana akhirnya yang jelas gue pengen situasi ter-tidak-enak ini segera berakhir.
Baru kali terasa sulit jauh dari keluarga. Gue butuh rumah. Gue kangen rumah. Kangen mama. Kangen papa. Pengen nangis. Pengen teriak-teriak. Pengen pulang.
Gue perhatian disetiap peringatan HTTS itu selalu menggembar-gemborkan larangan untuk merokok, berteriak sana-sini tentang bahaya merokok, mengumpulkan puntung rokok dari para perokok dan menggantinya dengan permen atau coklat. Baik memang niatnya tapi kadang itu terkesan sia-sia. Para perokok sungguh tidak peduli dengan semua itu, sampai mereka sendiri mendapatkan akibatnya, lalu menangis menyesal, dan berhenti merokok, tapi itu sungguh sudah terlambatkan? Buat apa menyesal kalau sudah terkena kanker paru-paru, buat apa menyesal kalo sudah terkenan kanker pita suara, buat apa menyesal ketika melihat wajah orang-orang yang kamu cintai menatapmu prihatin sedih dan kecewa? Lucunya kamu wahai perokok :")
Lalu sudahkah kamu BERTERIMA KASIH? Berterima kasih pada mereka yang TIDAK MEROKOK. Mereka yang hanya diam saat dibilang tidak keren karena tidak merokok, mereka yang hanya tersenyum saat dibilang tidak gaul karena tidak merokok, mereka yang menahan diri saat dibilang banci karena tidak merokok, mereka yag mematikan rasa penasarannya saat semua perokok berkata "merokok bisa mengurangi stress", mereka yang mati-matian bertahan untuk tidak merokok bukan karena mereka tidak ingin merokok, tapi karena mereka sadar bahwa mereka harus hidup seribu tahun lagi untuk kalian untuk kita yang mereka cintai :")
Ucapkan TERIMAKASIH kepada Bapak, Papa, Papi, Ayah, Daddy, dan mungkin kekasihmu yang TIDAK MEROKOK. Setidaknya mereka berhasil menjauhkanmu dari satu kegelisahan dan ketakutan yang nyata. Yaitu jika harus kehilangan mereka karena penyakit yang disebabkan oleh rokok. Mungkin sederhana, tapi kamu merasakan kelegaan itu bukan? Lega karena mereka yang kamu sayangi tidak merokok :")
Papa gue bukan perokok dan gue bangga luar biasa sama beliau. Setiap hari berdoa agar Tuhan memberinya kesehatan dan panjang umur, dan dengan dia tidak merokok gue yakin Tuhan akan lebih mudah mengabulkan doa gue. Terimakasih Pa untuk TIDAK MEROKOK, terimakasih untuk berusaha hidup sehat❤️❤️❤️❤️