Menonton film adalah salah
satu hal yang menyenangkan, di mana semua orang melihat film sebagai “seseuatu”
yang sudah “jadi” yang bisa di kagumi dan di puji. Setelah tayangan film
selesai, barulah kadang muncul behind the scenenya, tapi kebanyakan dari
penonton malas dan merasa tidak perlu untuk melihatnya. . Mereka hanya bisa
bertepuk tangan, mengomentari, atau bahkan mencaci saat sebuah film telah
selesai, tanpa benar-benar peduli tentang proses pembuatannya.
Sebenarnya dari sanalah awal
dari sebuah film yang bagus, di sana terligat bagaimana satu adegan dalam film
itu saja bisa di ulang sampai puluhan kali, menghabiskan banyak tenaga, waktu,
dan menyisakan sedikit kekesalan maupun kesedihan. Tapi lihatlah, potongan “kegagalan”
itu akan menjadi sesuatu yang lucu jika di kenang lagi, semua orang bahkan
pemeran film itu sendiri akan tertawa melihatnya. Padahal saat itu terjadi
sungguh sangat-sangaaaaaaaaat (……………..!! losting the words).
Semua orang tidak lagi
peduli tentang semua hal itu, karena sebuah film yang apik telah tersaji dengan
sempurna.
Hidup ya seperti peran dalam
sebuah film, kita berusaha menampilkan yang terbaik. Orang lain tidak
benar-benar tahu bagaimana “jatuhnya” “sakitnya” “gagalnya” kita, tidak pernah
tahu berapa puluh bahkan ratus kali kita berusaha mengulang “adegan demi adegan”
dari awal.
Setiap orang punya peran dan
film nya masing-masing dengan Allah sebagai sutradara sekaligus penulis
skenarionya. Allah Maha tahu semua yang
tebaik untuk “aktris-aktrisNYA”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar