Pernah denger atau baca kalo dalam hidup
ini kita yang berusaha, Allah yang menentukan dan orang lain yang meribetkan.
Emang gitu kok hokum semestanya hahaha. Ya tampaknya perjalanan hidup saya
memang sangat menarik untuk direbetkan oleh beberapa orang J
Banyak yang bilang “Sayang
banget ya, kamu ini banyak ngabisin duit orang tua.”
Ada lagi yang bilang “Apa
ga buang-buang waktu tuh untuk mulai lagi dari awal?”
Hahaha tenang saja kawan,,, Alhamdullilah
saya dan keluarga tidak lantas jatuh miskin karena saya yang sempat “hijrah” ke
tempat itu. Alhamdullilah. Dan masalah waktu, terbuang? Bagian mana yang
terbuang dalam satu tahun masa-masa saya di tempat itu? Tidak ada yang terbuang
sama sekali semuanya terpakai J
The other Hometown, Bandung :)
Saya merasa keberuntungan yang paling beruntung
dalam 19 tahun hidup saya (selain berada di posisi sekarang ini) adalah pernah
menjadi bagian dari tempat itu. Belajar banyak sekali hal yangtidak akan pernah
saya dapat seandainya saya tidak berada di posisi kemarin. Merasa menjadi sosok
yang lebih dekat dengan-NYA. Membuat saya sadar ternyata saya lebih kuat dan
tangguh dari yang saya bayangkan (seorang Amellia, si anak bungsu yang kalo
dulu mau sekedar nge-print atau beli buku saja harus “merusuhkan” orang satu
rumah, bisa tinggal di tempat yang Amellia tidak kenal satu orang pun tidak
punya satu sanak saudra pun, How can?!! Hahaha)
Dari tempat itulah saya pertama kalinya
menyadari bahwa keluarga bukan hanya mereka yang punya pertalian darah, bukan
hanya mereka yang tertulis di kartu keluarga, bukan hanya kita yang berasal dari tempat yang sama, tapi kita akan banyak menemukan
keluarga lain di luar sana. Banyaaak sekaliiiiiiii.................
My real Hometown!! Palembang :)
“Hijrah”nya saya ke tempat itu adalah
langkah pertama yang menyadarkan saya bahwa masih terlalu sedikit kaki ini
melangkah. Masih terlalu sedikit yang saya lihat, padahal Allah menciptakan
semesta ini dengan begitu luas.
Sampai akhirnya Allah kembali memberiku
kesempatan baru kepada saya untuk mencicipi pengalaman yang berbeda lagi. Di
sini di tempat yang baru ini, saya menemukan keluarga yang baru lagi, bukan
hanya berbeda drah, berbeda bahasa, tapi juga berbeda cara kami dalam berdoa.
Subhannallah. Dan kelak saya siap untuk “hijrah” ke tempat
baru lagi mencicipi pengalaman yang lain lagi, untuk menjadi kaum minoritas
misalnya hehehe. Amin J
My second home, Medan :)
Kalian tau kawan, saya rasa seluruh uang
dan harta yang saya miliki tidak akan pernah cukup untuk membeli semua cerita,
pengalaman, keluarga baru dan hal-hal luar biasnya lainnya yang saya dapat
dalam perjalanan hidup saya ini :’)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar