Sabtu, 22 Maret 2014

HELLO FRIENDS \(~o~)/



Pernah denger atau baca kalo dalam hidup ini kita yang berusaha, Allah yang menentukan dan orang lain yang meribetkan. Emang gitu kok hokum semestanya hahaha. Ya tampaknya perjalanan hidup saya memang sangat menarik untuk direbetkan oleh beberapa orang J
Banyak yang bilang Sayang banget ya, kamu ini banyak ngabisin duit orang tua.
Ada lagi yang bilang Apa ga buang-buang waktu tuh untuk mulai lagi dari awal?

Hahaha tenang saja kawan,,, Alhamdullilah saya dan keluarga tidak lantas jatuh miskin karena saya yang sempat “hijrah” ke tempat itu. Alhamdullilah. Dan masalah waktu, terbuang? Bagian mana yang terbuang dalam satu tahun masa-masa saya di tempat itu? Tidak ada yang terbuang sama sekali semuanya terpakai J

The other Hometown, Bandung :)

Saya merasa keberuntungan yang paling beruntung dalam 19 tahun hidup saya (selain berada di posisi sekarang ini) adalah pernah menjadi bagian dari tempat itu. Belajar banyak sekali hal yangtidak akan pernah saya dapat seandainya saya tidak berada di posisi kemarin. Merasa menjadi sosok yang lebih dekat dengan-NYA. Membuat saya sadar ternyata saya lebih kuat dan tangguh dari yang saya bayangkan (seorang Amellia, si anak bungsu yang kalo dulu mau sekedar nge-print atau beli buku saja harus “merusuhkan” orang satu rumah, bisa tinggal di tempat yang Amellia tidak kenal satu orang pun tidak punya satu sanak saudra pun, How can?!! Hahaha)

Dari tempat itulah saya pertama kalinya menyadari bahwa keluarga bukan hanya mereka yang punya pertalian darah, bukan hanya mereka yang tertulis di kartu keluarga, bukan hanya kita yang berasal dari tempat yang sama, tapi kita akan banyak menemukan keluarga lain di luar sana. Banyaaak sekaliiiiiiii.................

My real Hometown!! Palembang :)

“Hijrah”nya saya ke tempat itu adalah langkah pertama yang menyadarkan saya bahwa masih terlalu sedikit kaki ini melangkah. Masih terlalu sedikit yang saya lihat, padahal Allah menciptakan semesta ini dengan begitu luas.

Sampai akhirnya Allah kembali memberiku kesempatan baru kepada saya untuk mencicipi pengalaman yang berbeda lagi. Di sini di tempat yang baru ini, saya menemukan keluarga yang baru lagi, bukan hanya berbeda drah, berbeda bahasa, tapi juga berbeda cara kami dalam berdoa. Subhannallah. Dan kelak saya siap untuk “hijrah” ke tempat baru lagi mencicipi pengalaman yang lain lagi, untuk menjadi kaum minoritas misalnya hehehe. Amin J
My second home, Medan :)


Kalian tau kawan, saya rasa seluruh uang dan harta yang saya miliki tidak akan pernah cukup untuk membeli semua cerita, pengalaman, keluarga baru dan hal-hal luar biasnya lainnya yang saya dapat dalam perjalanan hidup saya ini :’) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar