Saat aku bilang aku sudah mulai
menikmati hidup aku yang sekarang ini, tiba-tiba sebuah “cobaan” datang
menghampiri dengan tidak sopannya. Sebuah babak baru yang aku yakini tidak akan
lebih menyenangkan dari babak yang sekarang tapi akan jauh lebih bearti dari
pada babak yang sekarang. Dua hal yang sangat kontras memang. Di satu sisi aku
ga mau ninggalin tempat itu, tempat terbaik dalam 18 tahun hidup aku. Sebuah
tempat yang selalu aku impikian, sebuah tempat yang luar biasa menyenangkan. Di
tempat itu aku benar-benar merasa “hidup”. Aku menjadi remaja sesungguhnya.
Remaja yang kayak di sinetron dan ftv yang aku tonton. Tapi, ternyata Tuhan
mengirim aku ke tempat itu bukan hanya untuk menikmatinya saja.
Banyak hal yang
aku pelajari di tempat itu. Tentang sebuah kemandirian, ketangguhan, dan
keikhlasan. Banyak orang-orang luar biasa yang aku temui di sana, mereka yang
dengan mudahnya mengucapkan kata syukur di saat aku mengutuk hidup ini. Mereka
yang dengan legowo menjalankan takdir di saat aku masih mempertanyakan tentang
takdir aku sendiri. Dan kini takdir berkata aku harus meninggalkan mereka
semua, meninggalakan sebuah keluarga baru yang begitu hangat. Ternyata Tuhan merasa
kalo aku sudah cukup belajar banyak di sana. Sekarang waktunya aku masuk ke
babak baru hidupku yang pasti jauh lebih berat.
Sekarang aku sudah pergi
menjauh, jauh sekali dari sana, dari tempat yang begitu magis hingga mampu
membuatku meneteskan air mata saat meninggalkannya. Setiap tempat pasti punya
cerita, pasti punya alasan kenapa kita menjadi bagian darinya. Dan aku percaya
satu tahun berada di sana buaknlah sebuah kesalahan bukan sebuah kesia-sia an semua
pasti ada alasannya :))
Kamu bukanlah bagian dari masa
lalu, bukanlah hanya sebuah memori, bukan juga sekedar tempat singgah. Kamu
adalah potongan dari perjalanan yang belum sempat aku selesaikan, di masa depan
akan aku selesaikan potongan itu dan ku rangkai menjadi satu cerita yang utuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar