Minggu, 09 Desember 2012

Corat Coret Cerpen

CINCIN
by : Amell
Toujours ici pour partager


Jihan melirik jam tangan silvernya. Sudah setengah jam dia duduk manis di sudut café ini, tapi yang dia tunggu belum juga datang.
 “Maaf ya gue telat.”
“Eng..enggak papa kok.”
“Udah lama nunggunya?”
“Iya sih, tapi nggak masalah.”
“Sorry banget ya, sorry.”
It’s okay.”
“Sudah pesen makan.”
“Sudah, punya lo juga sekalian gue pesenin tadi. Enggak papa kan?”
“Enggak papa.”
Jihan melirik cowok di depannya, kemeja garis-garis dengan lengan di lipat acak sampai siku semakin membuat cowok itu terlihat macho.
“………………………………………..”
“Emmm. Lo cantik banget hari ini.”
“Hah. Ehh makasih.”
“……………………………………………”
“Jihan, emm gue mau ngomong sesuatu.”
Ngomong sesuatu? Jangan-jangan Riko mau nembak gue lagi.
“Gue mau nanya, tapi lo harus jawab sekarang ya.”
Haaah gue harus jawab sekarang, yang bener aja, gue beluum siap Riko!!
“Jihan, kok lo bengong sih?”
“Emm, enggak kok, lo mau nanya apa?”
Tanpa berkata satu kata pun Riko mengeluarkan kotak kecil dan membukanya.
“Jihan sebenernya gue mau………….…”
Di dalam kotak itu ada cincinya. Berhias permata mungil yang cantik.
Oh my God!! Riko bahkan udah nyiapin cincin segala. Oke nggak ada alasan lagi buat gue nolak dia. Gue harus jawab sekarang!!
“Mau, mau kok gue mau.”
“Yang bener lo, ya ampun gue seneng banget Jihan.” Riko nyaris berteriak.
“Ya gue juga seneng banget Riko.” Jihan lagi-lagi tersenyum manis.
Gue nggak lagi mimipi kan. Apa gue bilang, Riko pasti naksir sama gue, buktinya sekarang dia nembak gue. Sumpah gue seneeeeeng banget.
“Cincinya bagus kan.”
“Bagus, gue suka banget kok.”
“Emang cuma lo yang bisa ngertiin gue.” Riko menatap Jihan dalam-dalam.
“Emmm, nggak usah berlebihan gitu dong, gue kan jadi malu.”
“Gue serius Han, serius banget.”
Lo bener-bener romantis Riko.
“Lo tau nggak, sudah hampir seluruh cewek di kampus gue tawarin tapi nggak ada yang mau. Hampir aja gue putus asa. Akhirnya ada juga yang mau.” Wajah Riko berseri-seri seperti habis menang undian.
Jihan berhenti tersenyum.
 “Maksud lo?”
“Iya, tuh cincin produk baru kantor tempat gue magang.”
“____???_____”
 “Harganya nggak mahal kok, bayarnya juga bisa nyicil. Pokoknya bisa di atur deh, harga temenlah. Gimana?” Tanya Riko masih dengan nada bersemangat.
“WHAAAAAAAAAAAAAAAAT?” 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar