Rabu, 27 April 2016

RJPO vs Drama Korea

Kalimat pertama untuk mengawali postingan kali ini adalah..... RJPO TIDAK SEROMANTIS DRAMAAAA KOREAAAAAAAAA!!!! (kaploksss jebolssss)

         Gue termasuk penggemar drama korea, tapi bukan fans berat aktor atau aktris korea, bukan juga fans para idol girlband atau boyband, gue bisa di bilang hanya penikmat drama korea saja. Jadi jangan tanya tentang nama-nama para aktis or idol, gue ga tau cuma tau siwon sama seluruh member running man (katakanlah gue fans rm garis keras hahaha).

         Okey balik ke topik awal about RJPO. Do you know RJPO? Resusitasi Jantung Paru Otak. Bahasa awamnya adalah pemberian nafas buatan. Yaaah adegan semacam ini banyakkk sekaleeeee di drama korea, dan menjadi salah satu adegan romantistististiiiiissss💛💙💜💚❤️💛💙💜💚❤️

 

 

            Tapi di kenyataan RJPO tidak seromantis itu guyysssss😭😭😭😭 Sumvaaah pegel bangeeetttt. Aku pun sampai berurai air mata (oke ini lebay) karena ga kuat buat kompresi dadanyaaa, posisi kepala korban (?) pun harus oke banget sebelum kita menghembuskan udara ke paru-paru korban (?). Ituuu ga seromantis adegan di drama koreaaaa. Yang hanya beberapa kali "tekan-tekan dada plus kasih nafas buatan" trus korban langsung bangun dan mereka berpelukaaaaaan. Hiksss selama ini nonton drakor jadi exited pas mau skill lab RJPO, ternyataaaaaaa itu penipuaaaan huaaaaaaaaa🔪🔪🔪🔪

 

   
 
 

          Kita harus kompresi dada (menekan dada dengan kedua tangan di tumpukkan) di posisi yang tepat (midsternal) dengan ke dalaman 5 cm (bukan sekedar naik turunin tangan ala drama korea, butuh tehnik bahu badan pinggul) dengan hitungan 30 kaliii, TIGAPULUHKALI YA GUYSSS melakukan kompresi itu tidak boleh berhenti harus seirama, barulah hembuskan udara lewat mulut CPR sebanyak 2 kali sajaaaa (mouth to mouth ini kalo drama korea buat histerisss ga jelasss) kepala harus sedikit di ekstensikan (di tengadahkan sedikit, jangan kebanyakan nnti leher cedera, tapi jangan kedikitan nnti trakeanya ga terbuka trus udara ga bisa masuk -nah looh bingung kan😂😂😂) 

 

 

          Bayangiiin udah tenaga habis buat kompresiii, terus mulut juga kudu menghitung sebanyak tigapuluh kali sebelum CPR terus di ulang lagi sebanyak 5 siklus alias lakukan kompresi dada sebanyak 150 kaliiii jangan lupa mulut harus tetap meghitung guyssss. Dan pada akhirnyaaa adegan penuh romantisme ala drama korea itu hanyalaaah fiktif belaka ( ya iyalaaahhh fiktif namanya juga drama kelessss). 

 

 

          Gue merasa terhianati (?) selama ini adegan RJPO ala drama korea yang penuh romantisme itu ternyataa hanyalah fiktif belaka hiksss. Tapi ternyata tidak semuanya fiktif ada secercah kebenaran di dalam adegan "pemberian nafas buatan ala-ala" itu. Bagian manakaaaahhh yang benar?

           Seorang dosen bertanya kapan RJPO harus dihentikan? Banyak sekali jawaban yang keluar dan di benarkan oleh dosen. Tapi ada satu jawaban yang di tanggapin dengan sangaat romantis (?) oleh dosen kami.  

 

  D : "Kapan RJPO harus dihentikan?"  M : "Saat kita sudah capek Dok, dan korban tidak menunjukkan perbaikan." D : "Tapi kalo korban adalah orang yang kalian sayang, yakin mau berhenti walaupun sudah capek, walaupun nafas kalian sudah         satu-satu?" M : (Diam sejenak, membanyangkan entah apa yang dibayangkan hahaha) Enggak Doookkk, RJPO terus ga peduli walaupun terakhir harus kita yang malah dapet RJPO :") 
 
 
 
 

        Yuuuppppp itu diaaaa. Di drama koreaaa terlepas adegan "pemberian nafas buatan ala-ala" itu benar atau salah itu tetaplah romantisss. Saat orang yang kita sayang sedang berada di depan kita dan terbaring tidak berdaya (?) persetan dengan dengan tehnik RJPO persetan dengan hitungan persetan dengan tenaga, pokoknya pompaaa terusss kompresiii terusss (can you imaging that?). 

        Kadang saat orang yang kita sayangi terbaring tak berdaya di hadapan kita, dan butuh pertolongan semua ilmu dan skill yang sudah di pelajari menguap entah ke mana, kita tidak mampu menolong dengan tangan kita, biarkan sejawat yang menolong :")