Diikutkan dalam lomba menulis cerpen
dalam rangka ulang tahun Penerbit Haru yang ke-5
Judul :
TERSERAH
Suasana di kantor seperti biasanya. Editor sedang sibuk
dengan komputernya, Admin sedang serius dengan buku notesnya, dan Desainer
sedang galau untuk cover novelnya.
Desainer : Eh untuk
cover novel kita yang terbaru ini warna cover yang bagus apa ya?
Editor berhenti mengetik dan melipat tangan di depan
dadanya. Berpikir sejenak.
Editor : Terserah, kan yang desainernya kamu.
Desainer sukses melongo mendengar jawaban yang tidak seharusnya di
keluarkan oleh orang yang tampaknya tadi berpikir keras.
Desainer : Merah aja gimana?
Admin : Terlalu terang dan terlalu mainstream.
Desainer : Kalo pink? Atau warna pastel?
Admin yang tadi hanya sekedar menyahut kini menatap Desainer
dengan alis terangkat.
Admin : Kayaknya kamu sudah benar-benar menjiwai karakter “kak
Bunga” ya? Masak
warna pastel? Terlalu girly, pembaca kita bukan hanya
perempuan.
Editor kembali serius menghadap komputernya, tapi desainer
bisa melihat sudut bibir kak Tor terangkat.
Desainer : Katanya merah mainstream, makanya aku bilang
pastel biar antimainstream.
Admin : Tapi liat genre novelnya juga kali KAK BUNGA
Admin menekankan kata Kak Bunga di akhir kalimatnya.
Desainer mendengus, dia benar-benar menyesal telah menamai dirinya sendiri dengan
sebutan kak Bunga wkwkwk.
Desainer : Ya udah gimana kalo biru laut? Warna netral kan.
Editor : Terlalu melankolis, novel ini kan genre nya
thriller, ga cocok.
Kali ini editor menjawab sambil meregangkan kedua tangannya
ke atas. Desainer membuang nafasnya yang terdengar
agak keras. Mulai frustasi. Sedikit.
Desainer : Hitam. Biar kesannya dark terus nanti judulnya
juga dengan warna sama tapi
agak timbul biar misterius. Gimana?
Desainer tersenyum puas, sepertinya kali ini idenya sangat
brilliant, tidak mainstream, tidak girly, tidak melankolis dan cocok untuk
genre trailler.
Editor : Kayaknya pernah liat desain cover novel kayak gitu,
itu loh novel tetangga
sebelah yang sempet booming dan filmkan. Masak sama
kayak itu, gak kreatif ah.
Senyum desainer pun lenyap. Tapi bener juga kata Kak Tor,
udah pernah ada cover novel kayak itu. Argggghhhhhh tingkat frustasi yang tadi
sedikit kini meningkat jadi lumayan. Lumayan frustasi.
Desainer : Jadi apa warna yang cocok untuk cover novel ini?
Editor dan Admin : Ya terserah kan kamu desainernya.
Lalu editor kembali sibuk dengan komputernya dan admin
kembali sibuk dengan notesnya, sedangkan desainer sudah mengeluarkan
“tanduknya”. Selanjutnya terdengar suara jeritan dari editor dan admin, sungguh
hanya Tuhan yang tahu apakah di hari itu Kak Tor dan Kak Min bisa pulang dengan
selamat wkwkwk.