Sabtu, 29 Maret 2014

SAY NO TO GALAU !!! :)

Heelloooowwww bloggaaaa JJJ
Saya tampak bahagia ya sepertinya Hahahaha padalah sih menangis hancur di dalam hati (halah apa bangetlah ini). Ceritanya saya baru selesai ujian daaaaannnnnn I lost my words about that exams T_T

Sebenernya saya sudah melewati beberapa ujian sebelumnya dan hasilnya yaa just so-so (sejujurnya maknanya tidaklah se-so-so itu). Hal ini kadang membuat saya galau, mulai mematut-matut diri apakah saya pantas berada di sini? Menjadi bagian dari pendidikan ini? Kok saya merasa sangat lelah dan tak berdaya ya (lebay sih), ya pokoknya saya merasa sangat tertatih-tatih dan terseok-seok berjalanan di jalan ini. Padahal pendidikan ini baru saya lalui enam bulan saja. Saya tahu pendidikan ini di lihat begitu istemewa diluar sana, kadang hal itulah yang membuat saya sedikit terbebani. Ya walaupun kadang (sering sih hahaha) terlintas rasa bangga bisa menjadi bagian dari pendidikan ini, tapi tetap saja menjalaninya hanya dengan rasa bangga tidak akan membuat perjalanan ini menjadi lebih mulus.
         

Biasanya nih ya pada saat ujian, pas saya baca sebaris soal dan saya mentok alias ga tau jawabannya, sering kali terlintas di pikiran saya beberapa pertanyaan. Apakah kelak saya mampu menjadi sosok seperti mereka (sambil ngeliatin dosen pengawasan), Sungguh tidak terbayang bahwa kelak saya akan menjadi bagian dari profesi mulia itu profesi berjas putih itu? Apa saya mampu duduk di belakang meja menunggu seseorang yang datang dan meminta bantuan saya? Bagaimana kalo ternyata saya tidak mampu membantu seseorang yang datang kepada saya, bagaimana kalo orang yang saya bantu malah tambah buruk kondisinya? Bagaimana saya harus bertanggung jawab menjaga nama baik profesi ini, nama baik keluarga, nama baik diri sendiri, dan satu lagi Bagaimana saya bisa mempertanggung jawabkan sumpah yang kelak akan saya ucapkan atas nama Allah. Terlalu banyak bagaimana-bagaimana lain yang sering melintas di kepala saya. Sampai kadang membuat saya sendiri muak hahaha.


Dan tik tok tik tok tik tok waktu ujian terus berjalan selama saya sibuk meratapi masa depan yang bagi saya  masih terlalu gelap dan belum bisa terlihat. Saat saya kembali sadar bahwa saya harus melanjutkan menjawab soal maka saya meninggalkan soal yang menggalaukan tadi dan pindah ke soal lainnya

Seorang anak berusia 8 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan gatal-gatal dan muncul bercak dan bentol merah pada seluruh tubuh setelah mengkonsumsi udang. Setelah melakukan anamnesis pasien dinyatakan terkena alergi. Obat apakah yang paling tepat di berikan pada anak tersebut?

Ahaaa! Sepertinya saya tau jawabannya. Soal ini membuat saya yakin bahwa di masa depan masih ada sedikit cahaya hahaha. Rasanya saya sudah siap untuk berhadapan depan ribuan pasien di luar sana, rasanya saya sudah siap untuk menulis resep dengan tulisan “cakar ayam” itu, rasaaaanyaaaa aaaaaaaaahhhhhhhhhh besok pun saya siap untuk mengucap sumpah. Oke mari beralih ke pilihannya.
a.       Obat yang menduduki reseptor alfa
b.       Obat yang menduduki reseptor histamine 1
c.       Obat yang menduduki reseptor histamine2
d.       Obat yang menduduki reseptor dopaminergik
e.       Obat yang menduduki reseptor adrenergic beta2

Whaaaaaaaaaaat? Pilihan macam apa ini, yang terlintas dalam pikiran saya tadi adalah CTM alias klorafeniramin. Ternyata saya harus menggali ingatan lebih dalam lagi, daaaaaaaaaaan………………

“Waktu kalian tinggal sepuluh menit lagi ya dek.”

Hah! Saya memandangi lembar jawaban yang masih harus di isi itu, ada sekitar 20 soal lagi harus di kerjakan dalam waktu sepuluh menit. Okay not bad T_T

Yaaah jadi begitulah, saya sadar seharusnya saya tidak perlu memikirkan hal-hal yang terlalu jauh. Say no to Galau!! Lakukan saja dulu apa yang ada di pelupuk mata, kalo memang saatnya ujian ya kerjakan saja dulu soalnya. Kalo memang saatnya tutorial, ya tulis saja dulu logbooknya, kalo saatnya lab ya baca dulu saja penuntunnya. As simple as that. Masa depan memang masih gelap, jadi yang perlu kita lakukan sekarang adalah mengumpulkan lilin sebanyak-banyaknya agar masa depan depan menjadi lebih terang (analogi macam apa ini -_-)



Sutralaaaaaaaaaaaaaa tidak perlu ambil pusing tentang segala sesuatu yang masih jauh di luar sana, mari memikirkan sesuatu yang sudah ada di depan mata. Misalnya tentang bagaimana saya harus mengisi hari libur saya yang dua hari ke depan ini. Haruskah saya nonton film di bioskop, atau ke gramedia untuk membeli beberapa novel, atau wisata kuliner cicip cicip makanan yang enak, atau have a quality time with my room dengan leyeh-leyeh di kasur sambil nonton koleksi running man yang belum sempat saya tonton atau………………………. Ah ternyata pilihan ini lebih sulit dari soal MCQ saat ujian blok!!!





Sabtu, 22 Maret 2014

HELLO FRIENDS \(~o~)/



Pernah denger atau baca kalo dalam hidup ini kita yang berusaha, Allah yang menentukan dan orang lain yang meribetkan. Emang gitu kok hokum semestanya hahaha. Ya tampaknya perjalanan hidup saya memang sangat menarik untuk direbetkan oleh beberapa orang J
Banyak yang bilang Sayang banget ya, kamu ini banyak ngabisin duit orang tua.
Ada lagi yang bilang Apa ga buang-buang waktu tuh untuk mulai lagi dari awal?

Hahaha tenang saja kawan,,, Alhamdullilah saya dan keluarga tidak lantas jatuh miskin karena saya yang sempat “hijrah” ke tempat itu. Alhamdullilah. Dan masalah waktu, terbuang? Bagian mana yang terbuang dalam satu tahun masa-masa saya di tempat itu? Tidak ada yang terbuang sama sekali semuanya terpakai J

The other Hometown, Bandung :)

Saya merasa keberuntungan yang paling beruntung dalam 19 tahun hidup saya (selain berada di posisi sekarang ini) adalah pernah menjadi bagian dari tempat itu. Belajar banyak sekali hal yangtidak akan pernah saya dapat seandainya saya tidak berada di posisi kemarin. Merasa menjadi sosok yang lebih dekat dengan-NYA. Membuat saya sadar ternyata saya lebih kuat dan tangguh dari yang saya bayangkan (seorang Amellia, si anak bungsu yang kalo dulu mau sekedar nge-print atau beli buku saja harus “merusuhkan” orang satu rumah, bisa tinggal di tempat yang Amellia tidak kenal satu orang pun tidak punya satu sanak saudra pun, How can?!! Hahaha)

Dari tempat itulah saya pertama kalinya menyadari bahwa keluarga bukan hanya mereka yang punya pertalian darah, bukan hanya mereka yang tertulis di kartu keluarga, bukan hanya kita yang berasal dari tempat yang sama, tapi kita akan banyak menemukan keluarga lain di luar sana. Banyaaak sekaliiiiiiii.................

My real Hometown!! Palembang :)

“Hijrah”nya saya ke tempat itu adalah langkah pertama yang menyadarkan saya bahwa masih terlalu sedikit kaki ini melangkah. Masih terlalu sedikit yang saya lihat, padahal Allah menciptakan semesta ini dengan begitu luas.

Sampai akhirnya Allah kembali memberiku kesempatan baru kepada saya untuk mencicipi pengalaman yang berbeda lagi. Di sini di tempat yang baru ini, saya menemukan keluarga yang baru lagi, bukan hanya berbeda drah, berbeda bahasa, tapi juga berbeda cara kami dalam berdoa. Subhannallah. Dan kelak saya siap untuk “hijrah” ke tempat baru lagi mencicipi pengalaman yang lain lagi, untuk menjadi kaum minoritas misalnya hehehe. Amin J
My second home, Medan :)


Kalian tau kawan, saya rasa seluruh uang dan harta yang saya miliki tidak akan pernah cukup untuk membeli semua cerita, pengalaman, keluarga baru dan hal-hal luar biasnya lainnya yang saya dapat dalam perjalanan hidup saya ini :’)