Sabtu, 27 November 2010

BUGEMM :*


Alhamdullillah Ya Allah. BUGEMM ku sudah di Acc. Sumpah, selama bugemm belum di Acc dan belum dapet surat rekomendasi di jamin anak jubel nggak bakal bisa tidur dengan nyenyak. Entah apa arti Acc itu, aku juga kurang tahu :D Yang penting barang siapa bugemm nya telah di Acc dan dapet surat rekomendasi, maka berbahagialah mereka. Memang bugemm adalah salah satu dari beribu-ribu momok yang menakutkan di jubel. Para siswa di buat capek baik dari segi pikiran, fisik, hati sampe capek ke urusan duitnya. Tapi, pelajaran yang kami petik dari bugemm ini juga nggak kalah banyaknya. Salah satu yang menurut aku paling seru di bugemm adalah mengejar pembimbing untuk minta ACC tadi.
Dari hari kamis aku berjuang demi tiga huruf itu "A C C". Seluruh konsep bugemm mulai dari bab 1 sampe bab 5 sudah aku selesaikan dengan rapi. Aku juga sudah rajin konsul dengan pembimbing sebanya lima kali. Nah, tinggal tiga huruf tadi yang belum aku dapet " A C C". Jadi, dari pagi aku sudah stand by di kantor tempat guru-guru berkumpul. Berharap melihat sosok pembimbingku tersayang. hahaha. Tapi sepertinya aku terlalu bernafsu, pembimbingku belum datang. Aku kembali ke kelas dengan perasaan kecewa. Jam istirahat pun aku manfaatkan untuk kembali mencari pembimbingku. Akhirnya, pucuk dicinta ulam pun tiba. Pembimbingku lagi nongkrong di bawah pohon (silahkan bayangkan), aku langsung menghampirinya dengan beberapa lembar kertas bugemm yang selalu setia aku bawa ke mana-mana. Dia membalik-balik lembar demi lembar bugemmku, "Ayo lah pak, tinggal di Acc saja." harapku dalam hati. Tapiiii, aaarggghhhh, dewi fortuna belum berpihak padaku. Bab 5 dicoret, ada bagian yang harus diperbaiki, bagian kecil. Oke, dengan semangat empat lima aku berjanji akan menge-print ulang sekarang juga. Demi apa, demi A C C. Tapi, lagi-lagi dewi fortuna masih nun jauh di sana, printer di kopersai rusak, dan warnet di luar penuh sesak dengan "korban" bugemm lainnya. Alhasil, aku harus kembali mencari pembimbingku untuk bilang "Pak besok saja ya perbaikannya." Hanya untuk satu kalimat itu, aku harus berkali-kali bolak-balik ke kantor waktu pelajaran biologi. Masalahnya satu, pembimbingku nggak ada di kantor, dan mungkin nggak ada di sekolah lagi. Sebelum bel pulang sekolah berbunyi, aku tetap berusaha mencari-cari pembimbingku itu, daaaaan tarrrraaaa. Dia ada di kantor ketika untuk ke.....3 atau 4 kalinya aku datang ke kantor, entahlah aku lupa. Dengan senyum mengembang di sana sini, aku mengutarakan niatku tadi. Hanya sebuah anggukan, jawaban dari perjuanganku mencarinya sejak tadi. Argggghhhhh!!!!
Oke, hari jumat aku kembali berjuang demi tiga huruf itu lagi "A C C" Tapi, sayang di sekolah lagi ada acara akbar yang melibatkan seluruh guru. Jadi, kayaknya harapan untuk tiga huruf itu agak tipis. Hampir aku putus asa, ketika aku melihat sosok pembimbingku tengah berdiri dengan gagahnya di depan aula. Dengan langkah pasti aku mendekatinya. "Pak ini bugemmnya, kemarin sudah diperiksa, dan sudah diperbaiaki, tinggal ACC!" Aku meminjam pena dengan salah seorang temanku. Rasanya aku ingin meminjam pena emas sekalian kalo ada. (hahah lebay). Tik, tik, tik, beberapa detik berlalu tanpa ada tanggapan. "Ya, Acc itu mudah saja." Oh nooo, bukan kalimat itu yang aku inginkan. Melainkan "Mana bugemmnya, sini bapak Acc", ya kaliamt itu pak, ayo keluarkan kaliamt itu. Detik berikutnya, pembimbingku langsung sibuk dengan murid lain untuk membicarakan acara akbar pada hari itu. Fiuuuh, aku pergi menjauh. Ternyata acara akbar ini ada jam istirahatnya juga. Aku kembali beraksi dengan bugemm di tangan kanan dan pena di tangan kiri. Demi tiga huruf "A C C". Dengan bismilah aku masuk ke kantor guru, dan menghampiri pembimbingku yang tengah duduk santai di kursinya. "Ahhaa, kali ini tiga huruf itu pasti aku tahlukkan" kataku optimis dalem hati be(di kira org gila kalo ngomong besar-besar). "Paaak, ini bugemmnya, kemarin sudah di periksa." aku kembali menunjukkan senyum terbaikku. "Emmm. ya,ya. Power pointnya sudah di buat?" "Belum pak" "Ya,ya. Di buat ya, lima slide sudah cukup dan bla bla bla...... " entah apa yang pembimbingku bilang, yang jelas petuah-petuah bugemm. "iyyya pak. Acc dulu ya pak sekarang" tidak lupa aku sodorkan pena. "Iya ya, bersiaplah ya." sambil menyerahkan kembali map berisi bugemmku. BERSIAPLAH? APA YANG HARUS DISIAPKAN COBA? INI SUDAH ADA LEMBAR PENGESAHANNYA? BAPAK TINGGAL TANDA TANGAN KOK? Tentu sebagai murid yang baik, aku nggak ngomong itu ke pembimbingku, aku hanya keluar dari kantor, dan berjanji pulang ini bakal mandi kembang biar kesusahanku untuk mendekap tiga huruf keramat itu segera berakhir.
Sabtu, aku harap kali ini dewi fortuna, eehh bukan kali ini aku tidak berharap pada dewi fortuna ataupun pada mandi kembang. Aku hanya menggantungkan harapanku pada Allah SWT agar aku di beri kemudahan untuk menggenggam tiga huruf keramat itu. Pagi-pagi aku sudah celingukan di depan kantor, tapi seperti biasaya, aku terlau pagi, belum ada guru. Oke, sabar Amel, sabar! Ketika lagi senam aku melihat pembimbingku sedang memimpin senam. Haruskah aku berlari dan minta ACC di tengah lapanagan ini? Nggak lah!! Setelah senam selesai, aku kembali mencari pembimbingku itu, ternyata eh ternyata dia lagi main tenis lapangan. Ya, lagi dan lagi aku harus bersabar. Setiap detik aku menoleh ke lapangan tenis, melihat kalau-kalau dia sudah selesai main. Daaaan waktu dia sudah selesai main, aku segera menghambur ke kantor. Kali ini pena berpindah ke tangan kanan dan bugemm di tangan kiri (nggak penting bgt), aku temui pembimbingku. Dengan segala kebaikan hatinya, dia menjatuhakan tanda tangannya ke lembar bugemm ku yang berarti aku telah berhasil menggenggam tiga huruf keramat "A C C" Detik itu rasanya aku ingin bersujud. HAhhahahahaahha :D
Lebaykah ceritaku itu? Ya memang. Tapi itulah yang di alami oleh hampir semua makhluk yang ada di jubel saat musim bugemm. Perjuangan mereka untuk mendapatkan tiga huruf "A C C" sangat luar biasa dan unik. Biasanya kalo sudah dapet Acc, akan dapet surat rekomendasi, dan siap untuk persentasi bugemm. Ini akan sebuah cerita lucu saat kita mengenangnya, tapi akan jadi air mata kalo kita samapai mengalaminya :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar